Sunday, October 9, 2016

Puncak Bucu, Spot Terbaik Menikmati Senja di Yogykarta















Bicara jogja, pasti akan membicarakan masalah tempat wisata, selain kota pelajar, budaya, sejarah , kuliner dan orangnya. Jogja slalu memberikan kenangan manis bagi mereka yang telah berkunjung untuk wisata. Maka dari itulah mereka yang berkunjung ke jogja pasti akan datang kembali.

Jika di runtut balik sebenarnya masih banyak tempat di yang di gunakan untuk menikmati sorenya jogja, Antara lain, pantai parangtritis, parang endog, bukit bintang, ratu boko, candi ijo, gunung api purba, puncak kosakora dan masih banyak lagi yang tidak bisa aku sebutin lagi.

Tetapi kali ini pilihanku jatuh pada obyek wisata baru yang belakangan ini sedang menjadi hits. Yups, dari pilihan itulah saya akan berbagi sedikit kebahagian menikmati sorenya jogja dari atas perbukitan. Jangan khawatir tempatanya tidak terlalu jauh kok dari sudut kota jogja, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit dari kota jogja anda akan sampai di tempat ini . Nama tempatnya ialah Puncak Bucu. Puncak Bucu terletak di antara Dusun Ngelosari dan Dusun Kaligatuk, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di tempat ini bagiku merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari terbenan. Karena apa? karena tempat ini masih asri, hening, jauh dari keramaian dan cocok untuk merenungkan diri dari kesibukan kota. disisi lain kicuan burung-burung  akan terdengar dari balik bebatuan dan rindangnya pohon sekitar serta angin semilir akan menemanimu dari kesunyian selama kamu berada di puncak bucu.

Jadi jika kamu ingin kesana laluilah jalur wonosari sampai kilometer 14 pasar piyungan, nanti akan ada petunjuk jalan yang bertulisakan puncak bucu, dan ikuti aja petunjuknya karena sudah ada petunjuk jalanya kok. Oh iya jangan lupa siapin stamamina ya karena jalanya akan berliku dan naik turun. Terimakasin. Salam dolan.



Read More

Saturday, October 8, 2016

Berbagi Senja Dari Parang Endog dan Parangtritis Yogyakarta

Bukit parang endog atau bukit paralayang banyak orang menyebutnya, merupakan salah satu tempat untuk menikmati indahnya matahari terbenan di selatan jogjakarta. Dari bukit paralayang ini lah kita bisa melihat pantai parang tritis dari sudut yang berbeda.

Bagaikan kesatuan yang tak terpisahkan antara parang endog dan parangtritis hanyalah berbagi keindahan alam yang menanjubkan. Karena semua memiliki keunikan tersendiri di mata para pengunjungnya. jika anda suka di parang endong berati anda suka perbedaan itu karena perbendaan itu indah.

Semuanya bisa di rasakan mau senja di parangtritis mamupun di parang endog sama-sama indah. Hanya saja  jika suka tantangan dan jalan ekstrim pergilah  untuk menikmati matahari terbeneam di parang endog. Dari sana anda akan melihat betapa indahnya senja yang akan berkahir dengan pantulan cahaya dari air laut yang begitu luasnya tanpa ada batas . Bukit parang endog sendiri secara administrasi terletak  di kabupaten gunung kidul, tepatnya di desa girijati kecamatan purswosari.

So jika anda ingin pergi kesana dan perbagi keindahan lewatlah jalur parangtritis karena aksesnya akan lebih mudah , atau sebaliknya jika anda dari gunung kidul lebih baik lewat jalan tersebut menuju desa girijati. dan jagan lupa bayar retibusi ya, dengan membawa uang 15 sudah cukup kok. cukup murah bukan.
Read More

Menikmati Deburan Air Terjun Sri Gethuk, Gunung Kidul, Yogyakarta

menikmati deburan air tejun sri getuk, sambil mengabadikan momen bareng sahabat lama di desa bleberan, playan, gunung kiduil

Mengulas kembali kejadian yang telah lampau. aku menuju kabupaten gunung kidul. Tujuan utamaku ialah air terjun sri getuk. Dulu air terjun sri getuk belum sehit sekarang ini dan tiket untuk masuknya pun masih gratis. 

matahari mulai naik di peraduan, Ku pacu kendaranku bersama sama teman sejawatku  menuju obyek wista air terjun sri getuk yang terletak di daerah  dusun menggoran ,desa Bleberan, Kecamatan Playan, Kabupaten Gunung Kidul , Daerah Istimewa Yogyakarta,

Perjalan waktu itu tersas sangat jauh meliwati banyak persawahan dan kebun warga yang membentang luas di aera perkebuan sampinng kiri kanan jalan. Sekitar satu jam kemudian, aku berangkat dari jogja akhrinya sampai juga di kawasan wisata tersebut. Dahulu jalanya masih jelek belum sebagus seperti saat ini. Tapi tak apalah, tidak ada rasa mengeluh di raut wajah teman temanku saat itu. Setelah ku parkir kendaranku aku melanjutkan perjalan menuju tepi suangai yang dikelilingi beberapa pohon kelapa yang membentang dan pohon pisang.

Tanpa terasa perahu kecil yang terbuat dari tong telah di hdapanku. Akupun memutuskan untuk menaiki nya. Sambil di perjalanan kami cerita panjang lebar sambil menikmati suasna sungai kali uyo yang rada kecoklatan, karena pada malam itu telah habis hujan.

Tidak lama kemudian terdengarlah deburan air terjun yang menghembas dia ntara bebatuan dan sela sela tebing yang mengabittnya. Aku menikamati deburan itu dari  kapal kecil yang aku tumpangi. ternyata bunyi deburan itu msih jauh keberadaanya, kelihatan dari jauh pancaran air menampakan wujudunya dan terbagi menjadi tiga bagian, terasa nyaman dan begitu indah kuasamau tuhan.

Setelah sampai di pingir air terjun kamipun memetuskan untuk turun dari perahu kecil yang aku tumpangi tadi, masih asri dan belum banyak yang tahu menjadi rasa kenikmatan tersendiri dan rasa syahdunya deburan air yang jatuh dari ketinggian.

Aku menikmati sekali kesejukan yang tercipta dari air terjun srigetuk yang jatuh bakan dari langit, tak lupa pula aku abadikan semua moment ketika aku berada di area wisata, sambil bermain air tentenunya. Keseruan demi keseruan pun tercipta. tak berasa, kami hampir dua jam berlalu menikmati debuaran air terjun sri getuk. rasanya tidak ingin pulang, rasanya hanya ungin menikmati sungguhan alam yang luar bisasa indahnya, tapi apalah daya, kami segera memutuskan untuk mengakhiri petualangan tersebut . seinget saya uang yang kami keluarkan hanyalah untuk sewa perahu dengan 5000 ribu rupiah saja perorang waktu itu, tapi entah sekarang menjadi berapa kamipun tidak tahu,yang jelas jagalah alam, jangan kau kotori, supaya kelak cucumu juga bisa menikmati.  

Read More